“Kriingg…Kringgg”
Jam weker ku terus
berbunyi, dalam keadaan setengah sadar aku mencoba menggapai jam weker itu.
Astagaa, kalian tahu jam berapa ini?..
Ternyata sudah jam 06.20,
oke, berkat jam weker ini aku sudah kembali sepenuhnya ke dunia nyata. Oh God. Aku hanya punya waktu setengah
jam lagi untuk bersiap-siap dan lima belas menitnya untuk perjalanan kesekolah.
Oke kalian pasti bertanya-tanya mengapa aku begitu terburu-buru bukan? Baiklah
, perkenalkan namaku Aninda, aku baru saja di terima disebuah sekolah menengah
atas Negeri yang tentunya SMA favorit dan ini hari pertama aku mengikuti Masa
orientasi siswa (MOS), maka dari itu aku tidak ingin memberi kesan buruk pada
hari pertamaku ini dan yang kumaksud sebagai kesan buruk adalah terlambat
Oke cukup perkenalannya,
aku sudah sangat dikejar waktu, aku langsung menyambar handuk yang digantung
dengan asal-asalan di depan kamar mandi, aku mandi ala kadarnya saja, hehehe
jorok ya? Apalagi aku perempuan, tapi berhubung waktu tidak bisa diajak
kompromi, selesai mandi aku mulai memakai seragam SMP ku, karena seragam SMA
sekolahku belum dibagikan, siap dengan pakaian aku mulai sibuk mencari atribut
yang wajib dipakai, apa kalian mulai bertanya-tanya lagi maksud dari atribut yang wajib dipakai? Bagi kalian
yang sudah pernah mengalami MOS pasti sudah mengerti, tapi bagi yang belum
mengerti atribut yang wajib dipakai itu seperti tas dari karung atau kardus
dengan foto selfie, bagi yang belum mengerti selfie itu apa, itu lho foto
individu, rambut dikepang dua dengan pita sesuai permintaan senior panita MOS,
kalung dari kaleng-kaleng bekas, topi dari ember dan kaos kaki yang berbeda,
sebelah kiri hitam dan sebelah kanan putih. Aneh bukan? Tapi inilah MOS.
Setelah semua siap, aku mulai
berjalan ke sekolahku, karena jarak dekat dari rumah aku hanya butuh jalan kaki
15 menit, hitung-hitung irit uang jajan hehehe. Begitu tiba digerbang sekolah,
aku melihat beberapa senior didepan aula, mereka melototiku, apa aku terlambat?
Ku lihat arloji yang terlingkar manis dipergelangan tangaku, oh ternyata belum.
Aku memasuki aula
sekolahku, aku melihat anak-anak baru yang lainnya berdesak-desakkan mencari
tempat duduk. Aku memilih kursi tengah, tempat yang strategis tidak terlalu
didepan dan tidak terlalu dibelakang. Beberapa menit kemudian aula telah penuh
diisi anak-anak baru sepertiku, mereka dari berbagai sekolah dan mulai
berkenalan satu dengan yang lainnya, ternyata sesi perkenalan antara anak baru
ini membuat keributan di aula.
“Diaaaaaam”
Aku
menoleh ke sumber suara ternyata itu senior yang sempat melotot ke arahku tadi,
ya ampun salah apa ya? Kok senior ini galaknya ampun-ampun.
“kalian
bisa tenang nggak sih, kenalan aja kok ribut betul “ bentak senior perempuan
yang tak kalah galaknya.
Aku
mulai ketakutan melihat senior-senior ini, mereka seperti singa yang sedang
mencari mangsa. Aku merasakan anak-anak yang lain juga sama takutnya, mereka
menundukkan kepala mereka, tak berani menatap senior yang matanya pada melotot.
Setelah hening beberapa menit, para senior menuntun kami keluar untuk
melaksakan upacara pembukaan MOS, MOS disekolahku hanya diadakan dua hari, itu
berarti besok hari terakhir MOS.
Setelah
melewati upacara yang membuat kakiku
letih berdiri lama-lama, kami kembali masuk ke aula dan mendapat beberapa
materi dari Guru-Guru, dua jam kemudian bel sekolah berbunyi menandakan waktu
istirahat, tapi berhubung kami masih anak baru tidak berani untuk berkeliaran
dilingkungan yang baru. Aku mendengar dari luar beberapa senior menghukum siswa
yang tidak memakai atribut lengkap, tak berhenti-hentinya mereka berteriak dan
meneriaki siswa-siswa yang melanggar aturan itu.
Setelah
selesai istirahat dan mendapat beberapa materi lagi, bel pulang pun berbunyi,
akhirnya aku bisa bernafas lega. Aku merasa semua ini seperti neraka dengan senior
yang terus berteriak dan marah, apa mereka tidak takut tua atau urat lehernya
putus? Tapi aku sudah tak tahan dan ingin segera pulang, saat pulang pun mereka
masih tetap melototi kami para siswa baru.
…
Hari kedua MOS rasanya
tambah seperti di neraka. Padahal ini adalah hari terakhir MOS.
“ Dengaar, siapa dari
kalian yang sengaja menyembunyikan tas salah satu senior?” teriakan yang
berasal dari suara sumber yang sama seperti kemarin itu adalah Kak Chairil
ketua osis,tak lupa dengan mata melotot.
“ Kalau tidak ada yang
mau mengaku kalian semua kami jemur!” bentak salah satu senior yang juga dari
kemarin hobi berteriak-teriak.
Aku
melihat sekelilingku, mereka sama seperti
ku ketakutan, siapa sih yang hari gini masih hobi nyembunyikan sepatu
orang lain? Kurang kerjaan sekali.
“
Kalau tidak ada yang mau mengaku sampai 2 menit kemudia, kalian kami jemur 1 jam diluar” bentakkan lagi darin seorang
senior.
Karena
aku tidak mau dijemur, dan juga kasihan melihat anak-anak yang lainnya aku
mengacungkan tangan.
“ kamu, maju disini”
tunjuk Kak Chairil.
Aku
maju dengan perasaan yang kacau balau, kenapa juga aku sok pahlawan seperti
ini? tapi nasi telah menjadi bubur, aku tidak bisa mundur, ku lihat semua mata
menatap kearahku seolah aku adalah pelaku yang sebenarnya.
“
kenapa kamu berani-beraninya menyembunyikan tas salah satu senior? Apa kamu mau
merasa hebat disini? Kamu siswa baru disini sudah berani seperti itu.”
Aku
tidak bisa menatap mata senior yang memarahiku, begitu takut dan malu yang
kurasakan, aku merutuki beberapa kali kebodohanku karena sok pahlawan seperti
ini.
Akibat tindakan itu yang
sok pahlawan, aku disuruh menyikat lantai WC yang ampun-ampun kotornya,
keringat dan bau WC menjadi satu
dibadanku, aku berjanji tidak akan seperti ini. Setelah selesai dengan
hukumanku aku berjalan ke lapangan untuk mengikuti upacara penutupan MOS, dan
kemudian ada pengumuman penghargaan siswa/siswi baru terbaik tentunya versi
panitia MOS, dan aku begitu kaget ketikan namaku disebutkan, ternyata insiden
salah satu tas senior yang hilang hanya alasan, dan aku dianggap siswa yang
rela berkorban ternyata tak sia-sia kau menyikat lantai WC, oh iya tak lupa
juga ternyata senior-senior yang selalu marah dan meneriaki kami mereka
sebenarnya sangat baik, tapi mereka berlagak marah agar kami bisa disiplin, aku
mulai mengerti dan mendapat pengalaman yang tak terlupakan untuk hari ini aku mendapat
penghargaan siswi terbaik MOS.
0 komentar:
Posting Komentar