Minggu, 31 Maret 2019

Simbiosis dan Rantai Makanan



Powerpoint Interaktif Mengenai Simbiosis dan Rantai Makanan terdapat beberapa fitur yaitu:
  • Petunjuk yang berisi mengenai makna penggunaan ikon atau arti ikon pada powerpoint,
  • SK&KD berisi mengenai SK&KD materi pembelajaran.
  • Materi berisi mengenai menu utama pembelajaran yang terdapat penjelasan, contoh, beserta video pembelajaran,
  • Evaluasi berisi mengenai kuis atau soal seputar materi yang telah diajarkan,
  • Profil berisi mengenai tentang kreator powerpoint,
  • Sumber berisi mengenai dari mana saja materi pembelajaran diperoleh

HUBUNGAN KHAS ANTARA MAKHLUK HIDUP

Kehidupan semua makhluk hidup dapat berlangsung karena adanya dukungan dari lingkungan sekitarnya. Hubungan tersebut saling mempengaruhi satu sama lain. Hubungan khas antar makhluk hidup seperti ini disebut simbiosis. Berikut adalah macam-macam simbiosis.

SIMBIOSIS
Simbiosis adalah pola interaksi yang sangat erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut  Simbion.
  1. Simbiosis Mutualisme adalah pola interaksi antara dua organisme dengan jenis  yang yang berbeda  dan keduanya saling mendapatkan keuntungan dari hubungan tersebut.
  2. Simbiosis Komensalisme adalah pola interaksi antara dua organisme yang menguntungkan pada satu pihak, sedangkan pihak lain tidak diuntungkan dan tidak  dirugikan
  3. Simbiosis Parasitisme adalah pola interaksi antara dua organisme yang menguntungkan pada satu pihak, sedangkan pihak lain dirugikan.

RANTAI MAKANAN
Rantai makanan adalah perjalanan makan dan dimakan dengan urutan tertentu antarmakhluk hidup.
  1. Produsen merupakan kelompok pertama dari rantai makanan yang mampu menghasilkan/mensintesa makanan (bahan organik) dari bahan an organic yang biasanya terdiri atas tumbuh-tumbuhan hijau, yang mengkonversi sebagian energi dari matahari (melalui fotosintesis) melalui molekul-molekul organik yang digunakan dan disimpan dalam jaringannya.
  2. Konsumen tidak mampu mensintesa makanan sendiri, hanya mengkonsumsi makanan yang sudah jadi. Sehingga, konsumen memakan tumbuhan hijau dan juga yang memakan satu sama lain.
  3. Pengurai adalah bakteri, jamur (fungi), tumbuhan atau hewan yang memakan organisme mati dan melepaskan zat-zat organik yang dihasilkan dari organisme itu ke rantai makanan.

Evaluasi

Profil Kreator


Untuk Mendownload powerpointnya silahkan klik disini




Sabtu, 30 Maret 2019

Pengalaman yang Tak Terlupakan




“Kriingg…Kringgg” 
Jam weker ku terus berbunyi, dalam keadaan setengah sadar aku mencoba menggapai jam weker itu.
Astagaa, kalian tahu jam berapa ini?..
Ternyata sudah jam 06.20, oke, berkat jam weker ini aku sudah kembali sepenuhnya ke dunia nyata. Oh God. Aku hanya punya waktu setengah jam lagi untuk bersiap-siap dan lima belas menitnya untuk perjalanan kesekolah. Oke kalian pasti bertanya-tanya mengapa aku begitu terburu-buru bukan? Baiklah , perkenalkan namaku Aninda, aku baru saja di terima disebuah sekolah menengah atas Negeri yang tentunya SMA favorit dan ini hari pertama aku mengikuti Masa orientasi siswa (MOS), maka dari itu aku tidak ingin memberi kesan buruk pada hari pertamaku ini dan yang kumaksud sebagai kesan buruk adalah terlambat
Oke cukup perkenalannya, aku sudah sangat dikejar waktu, aku langsung menyambar handuk yang digantung dengan asal-asalan di depan kamar mandi, aku mandi ala kadarnya saja, hehehe jorok ya? Apalagi aku perempuan, tapi berhubung waktu tidak bisa diajak kompromi, selesai mandi aku mulai memakai seragam SMP ku, karena seragam SMA sekolahku belum dibagikan, siap dengan pakaian aku mulai sibuk mencari atribut yang wajib dipakai, apa kalian mulai bertanya-tanya lagi maksud dari atribut yang wajib dipakai? Bagi kalian yang sudah pernah mengalami MOS pasti sudah mengerti, tapi bagi yang belum mengerti atribut yang wajib dipakai itu seperti tas dari karung atau kardus dengan foto selfie, bagi yang belum mengerti selfie itu apa, itu lho foto individu, rambut dikepang dua dengan pita sesuai permintaan senior panita MOS, kalung dari kaleng-kaleng bekas, topi dari ember dan kaos kaki yang berbeda, sebelah kiri hitam dan sebelah kanan putih. Aneh bukan? Tapi inilah MOS.
Setelah semua siap, aku mulai berjalan ke sekolahku, karena jarak dekat dari rumah aku hanya butuh jalan kaki 15 menit, hitung-hitung irit uang jajan hehehe. Begitu tiba digerbang sekolah, aku melihat beberapa senior didepan aula, mereka melototiku, apa aku terlambat? Ku lihat arloji yang terlingkar manis dipergelangan tangaku, oh ternyata belum.
Aku memasuki aula sekolahku, aku melihat anak-anak baru yang lainnya berdesak-desakkan mencari tempat duduk. Aku memilih kursi tengah, tempat yang strategis tidak terlalu didepan dan tidak terlalu dibelakang. Beberapa menit kemudian aula telah penuh diisi anak-anak baru sepertiku, mereka dari berbagai sekolah dan mulai berkenalan satu dengan yang lainnya, ternyata sesi perkenalan antara anak baru ini membuat keributan di aula.
            “Diaaaaaam”
            Aku menoleh ke sumber suara ternyata itu senior yang sempat melotot ke arahku tadi, ya ampun salah apa ya? Kok senior ini galaknya ampun-ampun.
            “kalian bisa tenang nggak sih, kenalan aja kok ribut betul “ bentak senior perempuan yang tak kalah galaknya.
            Aku mulai ketakutan melihat senior-senior ini, mereka seperti singa yang sedang mencari mangsa. Aku merasakan anak-anak yang lain juga sama takutnya, mereka menundukkan kepala mereka, tak berani menatap senior yang matanya pada melotot. Setelah hening beberapa menit, para senior menuntun kami keluar untuk melaksakan upacara pembukaan MOS, MOS disekolahku hanya diadakan dua hari, itu berarti besok hari terakhir MOS.
            Setelah melewati upacara yang membuat  kakiku letih berdiri lama-lama, kami kembali masuk ke aula dan mendapat beberapa materi dari Guru-Guru, dua jam kemudian bel sekolah berbunyi menandakan waktu istirahat, tapi berhubung kami masih anak baru tidak berani untuk berkeliaran dilingkungan yang baru. Aku mendengar dari luar beberapa senior menghukum siswa yang tidak memakai atribut lengkap, tak berhenti-hentinya mereka berteriak dan meneriaki siswa-siswa yang melanggar aturan itu.
            Setelah selesai istirahat dan mendapat beberapa materi lagi, bel pulang pun berbunyi, akhirnya aku bisa bernafas lega. Aku merasa semua ini seperti neraka dengan senior yang terus berteriak dan marah, apa mereka tidak takut tua atau urat lehernya putus? Tapi aku sudah tak tahan dan ingin segera pulang, saat pulang pun mereka masih tetap melototi kami para siswa baru.
Hari kedua MOS rasanya tambah seperti di neraka. Padahal ini adalah hari terakhir MOS.
“ Dengaar, siapa dari kalian yang sengaja menyembunyikan tas salah satu senior?” teriakan yang berasal dari suara sumber yang sama seperti kemarin itu adalah Kak Chairil ketua osis,tak lupa dengan mata melotot.
“ Kalau tidak ada yang mau mengaku kalian semua kami jemur!” bentak salah satu senior yang juga dari kemarin hobi berteriak-teriak.
            Aku melihat sekelilingku, mereka sama seperti  ku ketakutan, siapa sih yang hari gini masih hobi nyembunyikan sepatu orang lain? Kurang kerjaan sekali.
            “ Kalau tidak ada yang mau mengaku sampai 2 menit kemudia, kalian kami jemur  1 jam diluar” bentakkan lagi darin seorang senior.
            Karena aku tidak mau dijemur, dan juga kasihan melihat anak-anak yang lainnya aku mengacungkan tangan.
“ kamu, maju disini” tunjuk Kak Chairil.
            Aku maju dengan perasaan yang kacau balau, kenapa juga aku sok pahlawan seperti ini? tapi nasi telah menjadi bubur, aku tidak bisa mundur, ku lihat semua mata menatap kearahku seolah aku adalah pelaku yang sebenarnya.
            “ kenapa kamu berani-beraninya menyembunyikan tas salah satu senior? Apa kamu mau merasa hebat disini? Kamu siswa baru disini sudah berani seperti itu.” 
            Aku tidak bisa menatap mata senior yang memarahiku, begitu takut dan malu yang kurasakan, aku merutuki beberapa kali kebodohanku karena sok pahlawan seperti ini.
Akibat tindakan itu yang sok pahlawan, aku disuruh menyikat lantai WC yang ampun-ampun kotornya, keringat dan  bau WC menjadi satu dibadanku, aku berjanji tidak akan seperti ini. Setelah selesai dengan hukumanku aku berjalan ke lapangan untuk mengikuti upacara penutupan MOS, dan kemudian ada pengumuman penghargaan siswa/siswi baru terbaik tentunya versi panitia MOS, dan aku begitu kaget ketikan namaku disebutkan, ternyata insiden salah satu tas senior yang hilang hanya alasan, dan aku dianggap siswa yang rela berkorban ternyata tak sia-sia kau menyikat lantai WC, oh iya tak lupa juga ternyata senior-senior yang selalu marah dan meneriaki kami mereka sebenarnya sangat baik, tapi mereka berlagak marah agar kami bisa disiplin, aku mulai mengerti dan mendapat pengalaman yang tak terlupakan untuk hari ini aku mendapat penghargaan siswi terbaik MOS.    

Indahnya Perjalanan di Tunas Kelapa



Pramuka. Disitulah aku banyak belajar dan menempa ilmu, berbagai ilmu dan pengalaman baru kudapatkan. Keluarga baru, teman baru yang saling mengerti satu sama lain yang tak memandang dari segi apapun atau saling membedakan-bedakan satu sama lain. Aku sangat beruntung bisa menjadi bagian dari keluarga pramuka, tapi masih banyak hal yang belum ku lakukan untuk pramuka.
Masa penegak telah usai, saatnya menginjakkan kaki menuju pramuka di Universitas yakni tingkat pandega. Melalui pengenalan UKM saat PKKMB disitulah aku tau sekilas mengenai Racana Universitas Negeri Malang yang bernama Racana Dr. Soetomo-R.A. Kartini, yang termasuk racana tertua di Jawa Timur. Begitu mengesankan penampilan yang ditampilkan saat itu.
Setiap semester genap racana Dr. Soetomo-R.A. Kartini membuka Open Recruitment bagi mahasiswa yang ingin bergabung menjadi anggota UKM. Orientasi Pramuka Pandega XXXVIII namanya atau singkatnya OPP 38. Sangat ingin rasanya aku mengikuti kegiatan tersebut, tetapi mengingat kembali situasi dan kondisi serta keadaan ku yang nyatanya bahwa aku di kampus 3 yang jauh dari malang. Begitu juga dengan perizinan, agak sulit untuk keluar masuk yang pada saat itu aku berasrama.
Begitu kuat tekad kami, kami yang sangat ingin sekali mengikuti OPP  38 berunding untuk mendiskusikan bagaimana kelanjutannya. Dari kampus 3 yang berminat sebanyak 5 orang, yakni aku, Kak Yoppy, Kak Serli, Kak Alfiya, dan Kak Wildhan. Akhirnya, melalui berbagai persoalan yang didapatkan kami mendapat izin dari pihak-pihak yang bersangkutan.
Kami mencari berbagai informasi mengenai OPP dari kakak-kakak yang berpengalaman untuk menanyakan hal apa saja yang harus dipersiapkan serta meminta beberapa saran-saran untuk kami, yaitu bersama Kak Azis dan Kak Hata serta kakak-kakak lainnya.
OPP 38 semakin dekat, tak sabar aku untuk mengikutinya. Tetapi salah satu teman kami Kak Wildhan tidak bisa mengikutinya karena sedang sakit. Kami tidak bisa berbuat apa-apa sebab semua itu memang tidak bisa dipaksakan. OPP 38 di bagi menjadi dua tahap yakni tahap ruangan dan tahap lapangan atau OPP ruangan dan OPP lapangan yang berjarak satu minggu.
Sebelumnya kami mempersiapkan berbagai kelengkapan dan persyaratan untuk mengikuti OPP tahap ruangan terlebih dahulu. Dan akhirnya kami siap untuk mengikutinya. Dari kampus 3 kami berempat menuju Kota Malang dengan Kereta Api. Kami bersama-sama menuju Kota Apel tersebut.
OPP ruangan tidak menginap atau kemah, karena kami di Malang tidak memiliki kos sehingga kami menginap di tempat teman masing-masing yang membuat kami berpisah. OPP dibagi ke dalam beberapa reka, saya, Kak Yoppy, dan Kak Alfiya satu reka, yaitu Reka Sarang Semut. Sangat unik ya namanya, ternyata nama-nama reka OPP 38 diambil dari nama-nama hewan dan tumbuhan langka. Tetapi berbeda dengan Kak Serli. Kak Serli mendapat pembagian Reka Bantal Sulam.
Kamipun berkumpul dengan reka masing-masing. Reka ku berjanjian untuk berkumpul terlebih dahulu sebelum ke lokasi, kami berkumpul di FIS. Setelah itu kami bersama-sama menuju belakang Psikologi.
Kegiatan diawali dengan upacara pembukaan yang dilaksanakan di depan A2 sangat menyenangkan dan berkesan bagiku. Karena disana, aku banyak belajar arti kedisiplinan yang sangat luar biasa. Sekecil apapun kesalahan jangan coba diabaikan, dan juga dalam menaggapi permasalahan dengan subjektif tapi bijaklah dalam memustukan.





Mau tau Kelanjutan Ceritanya??
Tunggu Episode selanjutnya yaaa :)

Manusia Tanpa Suara




Kadang aku meratap
Kadang aku merintih
Hatiku terasa teriris
Bagaimana aku tak menangis
Hujatan demi hujatan
Cacian, makian, serta hinaan
Terus menerpa tubuhku ini
Hingga tenggelam dalam jurang kepiluan

Bayangan di Kala Hujan



Ketika tetesan air datang menyapa
Membuatku buka suatu masa
Dimana hanya ada kau dan aku
Yang kini telah hilang dan sirna

Setiap tetes air yang menghampiri
Mengingatkan akan sebuah kisah
Yang pernah terurai indah
Yang tak akan terhapuskan
Yang hanya tinggal dalam ingatan

Melukiskan sebuah cerita
Yang tak akan pernah lenyap
Walau yang merasa telah tiada
Yang selalu akan membekas
Di batu yang tergores luka
Deras air yang mengalir
Disertai bisikan yang menggelegar
Seketika menghanyutkan pikiran
Yang tampak jelas lalu menghilang

Sabtu, 03 Februari 2018

Senyummu adalah Bahagiaku yang Sederhana

Minggu, 12 Nopember 2016 hari yang sangat aku tunggu sejak tiga bulan yang lalu akhirnya tiba. Hari dimana kesabaran, pengabdian, ketulusan, keikhlasan, dan ketabahan hati diuji. Bukan terpaksa pastinya, tetapi karena keinginan dan tekad yang kuat untuk membahagiakan orang-orang di sekitar melalui pengabdian kepada masyarakat.
Di Kelas Inspirasi inilah aku mengabdikan diriku untuk anak negeri tercinta ini. Dengan memberikan pelayanan kepada mereka yang sangat jarang sekali mereka jumpai dan dapatkan di sana karena keterbatasan jarak dan akses transportasi yang sangat minim.
SDN Genengan 2 Kecamatan Doko merupakan salah satu dari beberapa Sekolah Dasar yang menjadi sasaran Kelas Inspirasi Blitar 3 tahun ini. Sekolah yang cukup jauh dari perkotaan, keramain dan masih terjaga keasriaannya dengan bentangan hijau sawah yang menyejukkan hati.
Banyak tantangan dan kendala yang aku alami saat mengikuti Kelas Inspirasi. Tantangan terberatku ialah terkendalanya transportasi dan ketidakpahamanku mengenai daerah Blitar karena aku termasuk pendatang yang belum setahun mendiami kota ini.
Meskipun banyak kendala yang ku hadapi, tetapi kendala tersebut tidak sama sekali menggoyahkan dan menyurutkan semangatku untuk tetap mengikuti Kelas Inspirasi. Aku jadikan semua itu sebagai tantangan dan pembuktian bahwa aku benar-benar ingin mengabdi untuk negeri, bukan hanya sekedar ikut-ikutan dan ucapan belaka.
Dengan bermodalkan tekad yang kuat dan jiwa optimisme yang tinggi satu persatu kendala terselesaikan. Karena dorongan dan kerjasama antar relawan lainnya. Relawan. Begitulah sebutan untuk kami.
Teriakan-teriakan ceria yang sangat antusias menyambut kedatangan kami. Sungguh sambutan paling hangat dan menakjubkan yang kami rasakan. Kesan pertama yang sangat luar biasa dan mengagumkan bagi kami.
Keceriaan anak-anak meyadarkanku, akan hal-hal kecil yang dapat dengan mudahnya diraih dan digapai yang tak jarang anugrah itu malah disia-siakan. Tetapi mereka sangat sulit mendapatkannya.
Dengan penuh semangat dan antusiasme yang tinggi mereka mengikuti kegiatan yang kami berikan. Mereka tak kalah hebatnya dengan anak-anak yang ada di kota. Keinginan mereka untuk meraih impian mereka sangatlah kuat, tekad mereka bagaikan kobaran api yang membara dan tak bisa dipadamkan.
Haus, lapar, lelah terlupakan begitu saja dengan menyaksikan senyum kebahagiaan mereka. Senyum terima kasih mereka kepada kami. Tapi tidak perlu berterima kasih, karena senyumanmu adalah bahagiaku yang sederhana, melepaskan semua beban  yang meyesakkan pikiranku.
Satu pesanku untuk mereka, janganlah jadikan kendala yang dihadapi menjadi beban dan tembok besi, yang seakan-akan menjadi penghalang untuk tidak dapat keluar dari dekapan tersebut. Tapi jadikanlah kendala tersebut sebagai tantangan yang harus dihadapi dengan cara sekreatif mungkin, dan tunjukkan bahwa dengan adanya kendala tersebut akan membuatnya semakin terntantang dan semangat untuk menaklukkannya.






Sabtu, 15 September 2012

Perkenalan Diri


 

 

Assalamu'alaikum. Wr. Wb

Haiiiiiii... Friend's All ... :)

Perkenalkan nama saya Lindawati, teman-teman biasa manggil saya Linda. jangan manggil saya lin yaaaachhhh.... nanti di kirain nama saya Lilin lagiii (hehehehehehhh :) )